Di beberapa negara maju teknik pemerahan susu dilakukan dengan menggunakan mesin perah. Tetapi di negara-negara berkembang seperti di negara kita ini, pemerahan pada umumnya dilakukan secara alami, dikerjakan dengan menggunakan tangan.
Teknik pemerahan dengan tangan ini dibedakan menjadi dua macam, yakni:
Dengan cara memegang pangkal puting susu antara ibu jari dan jari tengah. Caranya: kedua jari ditekankan serta sedikit ditarik ke bawah, sehingga air susu terpancar mengalir ke luar. Teknik semacam ini dilaksanakan bagi sapi-sapi yang memiliki puting pendek.
Menggunakan kelima jari. Cara kerja teknik ini ialah: puting dipegang antara ibu jari dan keempat jari lainnya. Penekanan dengan keempat jari tersebut diawali dari jari yang paling atas kemudian diikuti oleh jari lain yang ada di bawahnya. Begitu seterusnya dengan cara yang sama dan diulang-ulang sampai air susu yang ada di dalam ambing memancar keluar, dan akhirnya seluruh susu yang berada di dalam ambing kosong sama sekali.
Walaupun sapi dapat diperah beberapa kali sehari namun pada umumnya hanya dilaksanakan dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Setiap proses pemerahan dilakukan dengan secepat mungkin, sebab pemerahan yang terlalu lama akan menimbulkan efek yang kurang baik bagi sapi yang diperah.
Awal pemerahan harus dilakukan dengan hati-hati, lembut, dan pelan, kemudian dilanjutkan sedikit lebih cepat, sehingga sapi yang diperah tidak terkejut atau takut.
Teknik pemerahan dengan tangan ini dibedakan menjadi dua macam, yakni:
Dengan cara memegang pangkal puting susu antara ibu jari dan jari tengah. Caranya: kedua jari ditekankan serta sedikit ditarik ke bawah, sehingga air susu terpancar mengalir ke luar. Teknik semacam ini dilaksanakan bagi sapi-sapi yang memiliki puting pendek.
Menggunakan kelima jari. Cara kerja teknik ini ialah: puting dipegang antara ibu jari dan keempat jari lainnya. Penekanan dengan keempat jari tersebut diawali dari jari yang paling atas kemudian diikuti oleh jari lain yang ada di bawahnya. Begitu seterusnya dengan cara yang sama dan diulang-ulang sampai air susu yang ada di dalam ambing memancar keluar, dan akhirnya seluruh susu yang berada di dalam ambing kosong sama sekali.
Walaupun sapi dapat diperah beberapa kali sehari namun pada umumnya hanya dilaksanakan dua kali sehari, yakni pagi dan sore. Setiap proses pemerahan dilakukan dengan secepat mungkin, sebab pemerahan yang terlalu lama akan menimbulkan efek yang kurang baik bagi sapi yang diperah.
Awal pemerahan harus dilakukan dengan hati-hati, lembut, dan pelan, kemudian dilanjutkan sedikit lebih cepat, sehingga sapi yang diperah tidak terkejut atau takut.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas saran & kritiknya